Sharing is Caring #3 (Perbedaan Organisasi Sel Prokariotik, Eukariotik dan Virus)

 Hai Fellas! Selamat datang di Agnes's write space. Pada postingan kali ini akan membahas mengenai rangkuman perbedaan organisasi sel prokariotik, eukariotik dan virus. Oiya! rangkuman ini aku buat berdasarkan sumber-sumber yang bisa kalian lihat pada bagian akhir tabel yaa. Jika ada yang ingin menambahi, silakan langsung saja tulis di kolom komentar ya! Semoga bermanfaat!
~Nes.


Rangkuman perbedaan organisasi sel prokariotik, eukariotik dan virus dalam bentuk tabel. 

No

Pembeda

Virus

Prokariotik

Eukariotik

1. 

Membran inti.

Tidak ada.

Tidak ada sehingga tidak ada pemisahan antara tempat berlangsungnya proses metabolisme dan tempat material genetik sebagai pengendali.

Ada sehingga ada pemisahan antara bagian inti dan sitoplasma. Pada inti terdapat bagian materi genetik sedangkan pada sitoplasma terdapat organel yang berperan dalam proses sintesis metabolisme serta transpor hasil metabolisme.

2.

Metabolisme

Tidak memiliki metabolisme sendiri (Membutuhkan inang)

Anaerob dan aerob serta terjadi dalam ruang yang sama (karena belum memiliki membran inti).


Aerob dan terjadi pada organel serta ruang yang berbeda karena adanya membran inti yang telah memisahkan.

3.

Proses Respirasi

Tidak melakukan respirasi.

Terjadi di membran plasma sel.

Terjadi di mitokondria.

4.

Lokasi DNA 

Kapsid.

Nukleoid.

Nukleus.

5.

DNA 

Hanya memiliki 1 antara RNA ataupun DNA saja.

Lebih sederhana dan sedikit mengandung basa nukeotida. DNA berbentuk sirkuler.

Lebih kompleks dan banyak mengandung pasangan basa nukleotida sehingga harus digulung pada protein histon.

6.

Kromosom

Beragam bentuknya. Ada yang berbentuk batang (linier), sebagian sirkuler atau cincin, dan beberapa virus ada berbentuk linear namun, pada kondisi tertentu berbentuk sirkuler (misalnya pada virus fag λ).

Hanya terdiri dari 1 kromosom yang tersusun atas satu molekul DNA yang berbentuk sirkuler.

Memiliki lebih dari 1 kromosom dan tiap kromosom memiliki satu molekul DNA yang berbentuk linear.

7.

Proses transkripsi dan translasi 

Akan terjadi dalam bentuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut yaitu, proses diferensiasi organisasi ataupun fungsi sel. 

Terjadi pada ruang sama dan dapat berlangsung secara bersamaan (karena belum memiliki membran inti). Pada saat transkripsi (sintesis RNA) berlangsung, ribosom sudah dapat membaca RNA untuk mensintesis protein.

Transkripsi terjadi di inti sedangkan translasi terjadi di sitoplasma. Kedua proses ini tidak dapat terjadi pada ruang yang sama dan secara bersamaan. 

8.

Reproduksi

Replikasi. 

Terdapat 2 jenis yakni daur litik dan lisogenik. Pada daur litik, virus akan menginfeksi bahan genetik lalu memperbanyak diri dalam sel inang dan setelah itu virus-virus baru akan keluar dari sel inang dan menginfeksi inang baru. Sedangkan pada daur lisogenik, virus mengintergrasikan bahan genetiknya dengan kromosom inang sehingga virus tersebut akan terbawa dalam proses reproduksi sel inang.)

Pembelahan Biner. 

Pada awal pembelahan, sel akan menempel pada membran sel lalu secara bersamaan terjadi pembesaran ukuran sel berlangsung sintesis DNA/ penggandaan kromosom. Pembelahan sel dan terbentuknya dua sel baru akan terjadi setelah dua kromosom selesai terbentuk serta mencapai pembesaran maksimum.

Terdapat 4 tahap yakni G1, S, G2, dan M. 

Pada tahap G1, sel akan membelah, tumbuh membesar diri dan aktif mensintesis bahan- bahan yang diperlukan untuk pembelahan sel. Pada tahap S, sel akan mensintesis bahan genetik sehingga tiap kromosom menjadi 2 kali lipat. Pada tahap G2, sel tumbuh kembali dan mensintesis perangkat-perangkat mitosis. Pada fase M, sel akan membelah dan menghasilkan sel-sel baru.


Sumber :

Campbell, N. A., Reece, J. B. dan Mitchell, L. G. 1999. Biology Fifth Edition. Benjamin-Cummings Publisher, Berkeley. 

Gaffar, S. 2007. Buku Ajar Bioteknologi Molekul. Universitas Padjajaran, Bandung. 

Klug, W. S. dan Cummings, M. R. 2000. Concept of Genetics Third Edition. Macmillan Publishing Company, New York. 

Mursyanti, E. 2017. Buku Ajar Biologi Molekuler. FakultasTeknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. 

Orlob, G. B. 1959. Studies on The Barley Yellow Dwarf Virus Disease. University of Wisconsin, Madison. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sharing is Caring #5 (Budaya Entomofagi sebagai Alternatif bahan Pangan)

Cerita Agnes #1

Action Plan to Protect Java Sparrow (Lonchura oryzivora)